Oleh: Muhammad Al-Ghazali (1917-1996)

Allah SWT menciptakan manusia untuk dihormati, bukan untuk dihina. Allah memerintahkan para malaikat supaya bersujud menghormati manusia, agar manusia tidak hidup sejajar dengan margasatwa! Kendatipun di muka bumi manusia hidup menanggung berbagai macam penderitaan dan kesukaran, namun jika ia hidup lurus dan damai bersama makhluk sejenisnya, tentu di sisi Allah ia lebih mulia daripada para malaikat di “langit”. Hal itu telah ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya:

“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak-anak Adam. Mereka Kami angkut di daratan dan di lautan. Kepada mereka Kami beri rejeki yang serba baik, dan kepada mereka Kami berikan keutamaan yang lebih sempurna daripada kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS 17:70)

Tetapi jika orang memperhatikan sejarah kehidupan manusia, ia tentu menemukan kenyataan akan banyak sekali manusia yang ditimpa kenistaan dan kesengsaraan. Bahkan banyak pula manusia yang dilanda kelaparan, sedangkan binatang malah dapat memperoleh makanan. Tidak sedikit pula manusia yang kehilangan hak-hak material (jasmaniah) dan moral (ruhaniah) sehingga mereka hidup terlunta-lunta berkeliaran tanpa arah bagaikan burung dan serangga. Siapakah yang menimpakan bencana seperti itu kepada manusia? Yang menimpakan bencana itu bukan malaikat dan bukan jin, bukan pula air dan udara. Yang menimpakan bencana seperti itu adalah sebagian manusia sendiri, yaitu mereka yang memiliki harta kekayaan dan kekuasaan, yang menggunakan kekayaan dan kekuasaannya untuk berbuat zalim dan merugikan manusia-manusia lain.

Penguasa yang zalim

Sejak zaman dahulu kala, berbagai kelompok manusia hidup dengan segala macam kebengisan, melawan Wahyu Illahi, menentang keadilan, mengubur akhlak utama dan memaksakan hawa-nafsunya kepada kelompok-kelompok manusia lain. Akhirnya datanglah manusia-manusia yang bertekad kuat (ulul-‘azm) para pengawal kebenaran Illahi untuk memotong cakar-cakar manusia yang bengis itu, melatih mereka berperangai lembut, meletakkan dasar-dasar hukum yang baik untuk menangkal kezaliman dan melindungi kaum lemah, untuk menjaga hak-hak asasi manusia secara terperinci berdasarkan rangkaian pengalaman panjang dalam perjuangan melawan penindasan politik, kezaliman sosial dan penyelewengan moral.

Apabila kita memperhatikan materi hukum yang telah diletakkan untuk kepentingan itu, kita akan dapat mengetahui hak-hak apa yang sebenarnya diinginkan oleh manusia, yaitu hak-hak yang dirasakan telah hilang oleh sebagian besar umat manusia! Materi pertama yang terdapat di dalam deklarasi internasional mengenai hak-hak asasi manusia menetapkan bahwa semua manusia dilahirkan bebas merdeka, semuanya mempunyai persamaan dalam hak dan kewajiban. Mengenai ketentuan bahwa manusia itu dilahirkan bebas merdeka, tak lain merupakan ucapan ‘Umar ibn Al-Khatthab r.a. Ia mengucapkan kalimat tersebut tanpa teks, tanpa dipersiapkan lebih dulu dan tanpa dipaksa oleh keadaan apapun. Ucapan itu meluncur keluar dari fitrah Islamiyah!

Deklarasi Internasional HAM

Tetapi dalam kurun waktu amat panjang, kalimat yang indah itu hanya merupakan sebentuk teori khayalan! Betapa banyak manusia yang dilahirkan dalam keadaan memiliki hak-hak yang tidak dimiliki oleh manusia lain. Betapa banyak manusia yang dilahirkan dalam keadaan memikul beban kewajiban yang tidak dipikul oleh manusia lain. Betapa banyak kesempatan kerja yang jatuh ke tangan orang-orang yang bukan ahlinya, dan tak usahlah Anda bertanya: Bagaimana itu dapat terjadi? Banyak orang sebelum Anda berani bertanya, dan mereka sudah lenyap tanpa bekas, atau mereka hidup dengan kepala tertunduk, karena terlampau banyak penderitaan yang dihadapinya. Kekuasaan yang dimiliki oleh sementara orang, ternyata digunakan untuk berbuat berbagai macam kezaliman dan kedurhakaan. Padahal Allah SWT, yaitu Yang Maha Kuasa berbuat segala sesuatu, tidak pernah berlaku zalim terhadap siapapun dari seluruh makhluk yang semuanya berada di bawah kekuasaan-Nya. Bahkan Allah, melalui Rasul-Nya, berfirman dalam hadis qudsi:

“Aku telah mengharamkan kezaliman bagi Zat-Ku, karena itu janganlah kalian saling berbuat zalim.”

Walaupun demikian di berbagai negeri masih banyak orang yang memiliki kekuasaan dan harta kekayaan yang berlaku zalim tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hukum dan piagam yang telah ditetapkan berdasarkan pengalaman-pengalaman masa lampau, baik yang berguna maupun yang pahit.

Hak-hak asasi manusia di dalam agama kita, Islam, lahir bersamaan ucapan tauhid. Pada saat kita mengikrarkan iman kepada Allah yang tiada sesembahan selain Dia, tiada sumber hukum dan kekuasaan tertinggi selain Dia; pada saat itu juga runtuhlah keberhalaan dan segala bentuk manifestasinya, baik yang berupa kepercayaan, politik maupun sosial! Benarlah, bahwa meyakini ke-Esa-an Allah dan kekuasaan-Nya atas segala makhluk ciptaan-Nya, termasuk pengurusan-Nya atas segala sesuatu, dan kesadaran bahwa hanya Allah sajalah yang berkuasa mendatangkan manfaat dan mudharat, yang berkuasa mengangkat atau memerosotkan martabat manusia, dan hanya Allah sajalah yang berkuasa memberi atau mencegah; semuanya itu menegaskan kemerdekaan manusia yang seluas-luasnya. Yaitu kemerdekaan yang membuat manusia tidak mempedulikan thaghut mana pun di muka bumi. Sebab, betapapun kejamnya kekuasaan thaghut, ia tak lain adalah hamba Allah juga.

Al-Quran Al-Karim menceritakan peristiwa Nabi Musa a.s. dengan Fir’aun

Kita mengetahui bahwa Al-Quran Al-Karim lebih dari sepuluh kali mengulang-ulang kisah peristiwa Nabi Musa a.s. dalam menghadapi Fir’aun. Sebab, “Fir’aunisme” memang suatu penyakit jiwa yang menjangkiti setiap penguasa yang bertindak sewenang-wenang. Cobalah Anda perhatikan apa yang dikatakan Fir’aun kepada kaumnya:

“Aku tidak mengemukakan kepada kalian selain yang ku pandang baik, dan aku tidak menunjukkan kepada kalian selain jalan yang benar!” (QS 40:29)

Makam Fir’aun

Ketika Fir’aun melihat tukang-tukang sihir kerajaannya serentak beriman kepada Nabi Musa a.s., yaitu setelah mereka menyaksikan sendiri mukjizat Nabi Musa a.s. sewaktu menelan habis hasil permainan sihir mereka, berkata Fir’aun kepada mereka:

“Apakah kalian (berani) beriman kepada Musa sebelum ku izinkan? Dia adalah tukang sihir besar yang mengajarkan ilmu sihir kepada kalian. Sungguh akan ku potong tangan dan kaki kalian secara bersilang (tangan kanan dan kaki kiri atau sebaliknya), dan kalian akan ku salib di pohon-pohon kurma, agar kalian menyaksikan sendiri siapakah di antara kita (yakni antara Fir’aun dan Musa a.s.) yang dapat memberikan hukuman paling pedih dan paling kekal!” (QS 20:71)

Itulah Fir’aun, manusia kerdil yang menganggap pendapatnya sendiri sajalah yang paling benar, dan menganggap dirinya sendiri sajalah yang berhak menentukan keputusan! Ia berfikir, barangsiapa yang mempunyai pendapat lain tanpa seizin dia, orang itu dianggap salah dan memberontak! Fir’aun menganggap dirinya berhak menguasai perasaan dan hati nurani manusia. Baginya semua manusia adalah budak yang harus mengabdi kemaslahatan pribadinya. Untuk menjaga kemanusiaan dari noda seperti itu, hukum lebih diperkeras lagi dengan menetapkan kewajiban bermusyawarah dan mengharuskan para penguasa melaksanakannya. Bersamaan dengan itu, ditetapkan pula persyaratan yang keras agar harta kekayaan umum tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Selain itu diletakkan juga ketentuan-ketentuan hukum yang tegas untuk menjamin hak setiap orang memperolah keadilan dari badan-badan yudikatif (mahkamah dan peradilan). Seseorang tidak boleh dipenjarakan atau ditahan kecuali berdasarkan keputusan peradilan yang sebersih-bersihnya. Manusia harus tetap dilindungi hak-haknya dan tidak boleh diganggu atau diperlakukan sewenang-wenang.

Salah satu lembaga yudikatif yaitu Mahkamah Konstitusi

Rasulullah SAW mengetahui benar bahwa orang yang membunuh paman beliau yang dicintainya, Hamzah, ialah Wahsyiy. Namun, setelah Wahsyiy memeluk Islam, beliau tidak mengambil tindakan pembalasan apapun terhadapnya. Demikian pula ‘Umar ibn Al-Khatthab r.a. Ia mengetahui orang yang membunuh saudaranya di masa jahiliyah, tetapi kemudian si pembunuh itu memeluk Islam. Ketika itu ‘Umar terus terang berkata padanya: “Demi Allah, aku tidak menyukaimu!” Orang itu menyahut: “Ya Amir Al-Mu’minin, apakah itu menghalangi hak-hakku?” ‘Umar menjawab: “Tidak.” Si pembunuh menyahut: “Kalau begitu tidak mengapa! Hanya perempuan sajalah yang sedih ditinggal kekasihnya!”

Pada hakikatnya, sunnah Rasulullah SAW dan tradisi kekhalifahan sepeninggal beliau merupakan suri teladan tinggi tentang penghormatan dan perlindungan manusia atas segala haknya. Rasulullah SAW menyerukan kepada setiap orang yang merasa diperlakukan oleh beliau secara zalim supaya menuntut balas dan mengambil kembali hak-haknya. Demikian pula para Khalifah Rasyidun sepeninggal beliau. Khalifah ‘Utsman tidak mau mengerahkan penduduk Madinah –khususnya sanak familinya sendiri- untuk membela dirinya; agar tidak terjadi pertumpahan darah antara mereka dan orang-orang yang hendak membunuhnya. Seumpama yang berkuasa ketika itu orang lain, ia tentu menjerumuskan separuh penduduk kota Madinah dalam peperangan untuk membela dirinya.

Peta Kekaisaran Romawi

Peta Kekaisaran Romawi

Dalam lingkungan yang bebas merdeka seperti itulah ditempa manusia-manusia Muslim yang dalam sejarah telah menghancurkan singgasana KisraPersiadan kekaisaran Rumawi. Sejarah mengabadikan ucapan seorang di antara mereka setelah memasuki negeri Persia: “Kami datang untuk membebaskan manusia dari penyembahan berhala dan agar mereka bersembah-sujud hanya kepada Allah. Kami datang untuk mengeluarkan manusia dari kepengapan agama-agama syirik dan memasukkan mereka ke dalam keleluasaan agama Islam!” Mereka mengetahui dengan tepat bahwa di dalam kalimat Tauhid terdapat segi lain, yaitu hak-hak asasi manusia. Manusia tidak membungkuk kepada siapapun selain Allah!

Dalam suasana demikian itulah suatu lingkungan masyarakat merdeka menerima gemblengan kuat untuk mempersiapkan terbentuknya umat Islam yang mengenal kewajiban terhadap Tuhannya. Suatu umat yang menjadi tuan di tanah airnya sendiri, umat yang pantang diperlakukan sewenang-wenang atau dilucuti hak kemerdekannya. Islam tidak menyukai umatnya direndahkan dan mengharuskan setiap orang beriman supaya mempertahankan kehormatan dan harga dirinya. Manakala di suatu bagian bumi ini seorang beriman telah merasa sempit, maka Islam menganjurkan supaya ia pindah ke bagian bumi yang lain, agar ia tetap menjadi manusia yang kuat dan terhormat sebagaimana telah difirmankan Allah SWT di dalam Al-Quran Al-Karim:

“Katakanlah (hai Muhammad): “Hai para hamba Allah yang beriman, hendaklah kalian tetap bertakwa kepada Allah. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini pasti akan memperolah kebaikan pula, dan bumi Allah adalah luas.”” (QS 39:10)

Tetapi orang yang pindah ke bagian bumi lain tidak berarti ia melarikan diri dari kewajiban melawan kezaliman sedapat mungkin. Khalifah Abu Bakar Al-Shiddiq r.a. dalam salah satu pidatonya mengatakan: “Kita telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, bahwa jika banyak orang yang melihat kezaliman dan tidak berusaha menanggulanginya. Allah akan menjatuhkan hukuman umum (menimpa semua orang). Aku sendiri pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda bahwa bila terjadi berbagai maksiat (kedurhakaan) di dalam suatu kaum, kemudian mereka enggan dan tidak berusaha mengubah keadaan, Allah akan menjatuhkan hukuman umum.” Orang-orang yang zalim sebenarnya pengecut. Kalau orang seperti itu menyadari, jika ia menampar muka orang lain maka tamparan itu akan berbalik menampar mukanya sendiri (yakni menerima balasan yang sama). Dan ia tentu akan berpikir seribu kali sebelum berbuat. Tetapi kaum pengecut memang hanya dapat berteriak di tengahpadangpasir dan berani menepuk dada hanya di tempat sunyi. Sungguh celakalah bangsa yang pengecut!

 

Demonstrasi adalah salah satu hak politik

Manusia mempunyai hak-hak politik untuk dapat mengoreksi atau mengkritik para pemimpinnya, baik yang tinggi maupun yang rendah, tanpa merasa khawatir akan mengalami risiko apapun. Setiap manusia juga berhak menempati kedudukan atau jabatan yang sesuai dengan keahliannya tanpa rintangan dan halangan apapun. Pada prinsipnya ialah, selain Rasulullah SAW, tidak ada manusia lain yang mempunyai “kekebalan” dari kritik atau koreksi. Kedudukan atau jabatan, pada hakikatnya, adalah amanah yang semestinya harus ditangani oleh orang yang ahli, dan harus dijauhkan dari orang yang bukan ahlinya. Setiap manusia juga mempunyai hak atas harta dan berkewajiban memanfaatkannya untuk kemaslahatan umum atas dasar prinsip persaudaraan, khususnya di kalangan kaum Muslim. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa Muslim yang satu adalah saudara bagi Muslim yang lain, yang satu tidak boleh menelantarkan atau berlaku zalim terhadap yang lain. Ibnu Hazm menegaskan: “Barangsiapa membiarkan saudaranya kelaparan dan tidak mempunyai pakaian, padahal ia mampu memberinya makan dan pakaian, berarti ia telah menelantarkannya.” Ibn Al-Jauziy, dalam bukunya mengenai riwayat hidup ‘Umar ibn Al-Khatthab r.a., mengatakan bahwa ketika kaum Muslim ditimpa musim paceklik, Khalifah ‘Umar ibn Al-Khatthab r.a. berkata: “Seumpama tidak ada jalan lain untuk menolong mereka, maka aku harus mewajibkan setiap keluarga untuk makan setengah kenyang selama menunggu datangnya musim penghujan, dan hal itu tentu ku lakukan juga. Dengan separuh isi perut, mereka tidak akan mati kelaparan.”

Manusia mempunyai hak atas pendidikan

Setiap manusia pun mempunyai hak atas pendidikan. Ilmu pengetahuan wajib diusahakan pemerataannya di kalangan semua orang dan mudah didapat, baik oleh pria, wanita, kaya maupun miskin. Sebagaimana sunnah Rasulullah SAW yang telah menetapkan bahwa menuntut ilmu adalah wajib. Bakat dan kesanggupan manusia, pikiran dan perasaannya tidak akan tumbuh subur dan masak kecuali jika terus menerus dipupuk dengan ilmu pengetahuan. Adalah suatu keanehan jika manusia Muslim selama beberapa abad hidup jauh dari agamanya, tumbuh di ladang bukan ladangnya dan menghayati syariat yang bukan syariatnya. Bangsa-bangsa lain memilih penguasanya sendiri dan menggantinya jika telah dirasakan menjemukan. Tidak demikian halnya di kalangan kita bangsa Arab. Bangsa kita telah dihadapkan pada keharusan menerima apa yang diinginkan oleh para penguasanya, seperti orang yang diharuskan menerima penyakit mendadak, tak tahu bagaimana cara menghindarinya.

Pembantaian di Libanon

Ketika di Libanon terjadi pembantaian, beribu-ribu orang di berbagai negeri melancarkan demonstrasi menyatakan amarahnya, kecuali di ibukota negeri-negeri Islam, karena di negeri-negeri itu demonstrasi dilarang. Siapa tahu kesedihan akan mengakibatkan kesedihan lain. Mungkin demonstrasi-demonstrasi akan dapat berbalik menentang para penguasa Islam sendiri. Karena itu lebih baik dilarang! Biarlah “pemimpin-pemimpin tercinta” sendiri itu yang akan menunaikan “kewajiban”!

A. Terdapat 4 perbedaan kata ‘amin’ dalam bahasa Arab

  1. “Amin” berarti aman
  2. “Aamin” berarti meminta perlindungan
  3. “Amiin” berarti dapat dipercaya
  4. “Aamiin” berarti kabulkanlah doa kami

Ingat!

“Amien” adalah ucapan yang lazim dilafalkan oleh penyembah berhala (paganisme)

b. Mosque (Masjid) berasal dari kata “Mosquito” yang berarti nyamuk

c. Mecca (Makkah) berarti rumah anggur / bir

d. Mohd (Muhammad) berarti anjing bermulur besar

e. 4JJL (Allah) adalah kepanjangan dari For Judas Jesus Isa al Masih

f. Ass (Salam) berarti “maaf” pantat

g. Asskum (Salam) berarti celakalah kamu

Astaghfirullah!

  • Jika kita ingin menggunakan kata amin, sesuaikanlah dengan ke empat pilihan di atas
  • Jika ingin menggunakan nama Masjid, Makkah, Muhammad, Allah dan Salam (Assalamu’alaikum), gunakanlah sesuai dengan aslinya, tidak perlu dirubah lagi
  • Mohon disebarkan! Terima kasih!

Protocol of Zion

A. Holocaust, Kisah Kelam Semitisme

Adolf Hitler dan Tentara Nazi

Dalam propaganda Israel, terdapat enam juta orang Yahudi dibantai Hitler dan pasukan SS Nazi selama Perang Dunia II. Mereka disekap di dalam kamp-kamp konsentrasi, dibiarkan kelaparan, dan dijadikan percobaan senjata gas pembunuh massal. Meskipun pada era sekarang jumlah enam juga itu dianggap hiperbola, namun kisah ini benar adanya, terlepas dari berapa pastinya jumlah korban Yahudi yang sebenarnya. Tapi, apa sebenarnya yang menggerakkan hati Hitler untuk melakukan pembunuhan itu? Mengapa pula ia begitu antisemit? (anti-Yahudi)? Bukankah banyak orang-orang Yahudi yang juga menjadi warga negara Jerman? Banyak yang meyakini bahwa jawabannya The Protocol of Zion (Protokol Zionis).

Protocol of Zion

B. Kontroversi Isi Protocol of Zion

Protokol ini dipandang sebagai cara pandang bangsa Yahudi dalam pergaulannya di dunia internasional yang mencakup segala bidang kehidupan. Mulai dari ekonomi, sosial, politik, hukum, hingga kemanusiaan. Protokol ini dianggap sangat provokatif dan mengedepankan konspirasi demi kepentingan bangsa Yahudi.

Mayer Armshell Rothschild

Dalam versi Mayer Armshell Rothschild, yang disusun pada 1773 di Judenstrasse, Frankfurt, Jerman dan kemudian dipublikasikan di Konferensi Zionis I di Swiss pada 1897, dirilis 25 butir Protokol Zionis berikut ini:

  1. Manusia lebih cenderung pada kejahatan dibandingkan dengan kebaikan. Karenanya, konspirasi harus mewujudkan ‘hasrat alami’ manusia ini. Hal ini akan diterapkan pada sistem pemerintahan dan kekuasaan. Bukankah pada masa dahulu manusia tunduk kepada penguasa tanpa pernah mengeluarkan kritik atau pembangkangan? Undang-undang hanyalah alat untuk membatasi rakyat, bukan untuk penguasa.
  2. Kebebasan politik sesungguhnya khayalan. Walau begitu, konspirasi harus mempropagandakan ini ke tengah rakyat. Jika hal itu sudah dimakan rakyat, maka rakyat akan mudah membuang segala hak dan fasilitas yang telah didapatinya dari penguasa guna memperjuangkan idealisme yang khayal itu. Saat itulah, konspirasi bisa merebut hak dan fasilitas mereka.
  3. Kekuatan uang selalu bisa mengalahkan segalanya. Agama yang bisa menguasai rakyat pada masa dahulu, kini mulai digulung dengan kampanye kebebasan. Namun, rakyat banyak tidak tahu harus melakukan apa dengan kebebasan itu. Inilah tugas konspirasi untuk mengisinya demi kekuasaan dengan kekuatan uang.
  4. Demi tujuan, segala cara boleh dilakukan. Siapapun yang ingin berkuasa, mestilah meraihnya dengan licik, pemerasan, dan pembalikkan opini. Keluhuran budi, etika, moral, dan sebagainya hanya keburukan dalam dunia politik.
  5. Kebenaran adalah kekuatan konspirasi. Dengan kekuatan, segala yang diinginkan akan terlaksana.
  6. Bagi kita yang hendak menaklukkan dunia secara finansial harus tetap menjaga kerahasiaan. Suatu saat, kekuatan konspirasi akan mencapai tingkat di mana tidak ada kekuatan lain yang berani untuk menghalangi atau menghancurkan. Setiap kecerobohan dari dalam, akan merusak program besar yang telah ditulis berabad-abad oleh para pendeta Yahudi.
  7. Simpati rakyat harus diambil agar mereka bisa dimanfaatkan untuk kepentingan konspirasi. Sebab, mereka ‘buta’ dan mudah dipengaruhi. Penguasa tidak akan bisa menggiring rakyat, kecuali ia berlaku sebagai dictator. Inilah satu-satunya jalan.
  8. Beberapa sarana untuk mencapai tujuan adalah minuman keras, narkotika, perusakan moral, seks, suap, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menghancurkan norma-norma kesusilaan masyarakat. Karenanya, konspirasi harus merekrut dan mendidik tenaga-tenaga muda untuk dijadikan sarana pencapaian tujuan tersebut.
  9. Konspirasi akan menyalakan api peperangan secara terselubung (bermain di kedua belah pihak). Dengan begitu, konspirasi akan memperoleh manfaat besar, tetapi tetap aman dan efisien. Rakyat akan dilanda kecemasan yang mempermudah bagi konspirasi untuk menguasainya.
  10. Konspirasi sengaja memproduksi slogan agar menjadi ‘tuhan’ bagi rakyat. Dengan slogan itu, pemerintahan aristokrasi keturunan yang tengah berkuasa di Perancis akan diruntuhkan. Setelah itu, konspirasi akan membangun sebuah pemerintahan yang sesuai dengan konspirasi.
  11. Perang yang dikobarkan konspirasi secara diam-diam, harus menyeret negara tetangga agar mereka terjebak hutang. Konspirasi akan memetik keuntungan dari kondisi ini.
  12. Pemerintahan bentukan konspirasi harus diisi dengan orang-orang yang tunduk pada keinginan konspirasi.
  13. Dengan emas, konspirasi akan menguasai opini dunia. Satu orang Yahudi yang menjadi korban, sama dengan seribu orang non-Yahudi (Gentiles/Ghoyim) sebagai balasannya.
  14. Setelah konspirasi berhasil merebut kekuasaan, pemerintahan baru yang dibentuk harus membasmi rezim lama yang dianggap bertanggungjawab atas terjadinya semua kekacauan ini. Hal tersebut akan menjadikan rakyat begitu percaya kepada konspirasi bahwa pemerintahan yang baru adalah pelindung dan pahlawan di mata mereka.
  15. Krisis ekonomi yang dibuat, akan memberikan hak baru kepada konspirasi, yaitu hak pemilik modal dalam penentuan arah kekuasaan. Ini akan menjadi kekuasaan turunan.
  16. Penyusupan ke dalam jantung Freemasonry (organisasi Yahudi internasional paling rahasia) Eropa agar bisa mengefektifkan dan mengefisienkan. Pembentukan Bluemasonry (organisasi bentukan Yahudi) akan bisa dijadikan alat bagi konspirasi untuk memuluskan tujuannya.
  17. Konspirasi akan membakar semangat rakyat hingga ke tingkat histeria. Saat itu, rakyat akan menghancurkan apa saja yang kita mau, termasuk hukum dan agama. Kita akan mudah menghapus nama Tuhan dan asusila dari kehidupan.
  18. Perang jalanan harus ditimbulkan untuk membuat massa panik. Konspirasi akan mengambil keuntungan dari situasi itu.
  19. Konspirasi akan menciptakan diplomat-diplomatnya untuk berfungsi setelah perang usai. Mereka akan menjadi penasihat politik, ekonomi, dan keuangan bagi rezim baru dan juga di tingkat internasional. Dengan demikian, konspirasi bisa semakin menancapkan kukunya dari balik layar.
  20. Monopoli kegiatan perekonomian raksasa dengan dukungan modal yang dimiliki konspirasi adalah syarat utama untuk menundukkan dunia. Dengan begitu, tidak ada satu kekuatan non-Yahudi pun yang bsia menandinginya. Dengan demikian, Yahudi bisa bebas memainkan krisis suatu negeri.
  21. Penguasaan kekayaan alam negeri-negeri non-Yahudi mutlak dilakukan.
  22. Meletuskan perang dan memberinya (menjual) senjata yang paling mematikan akan mempercepat penguasaan suatu negeri, yang tinggal dihuni oleh fakir miskin.
  23. Satu rezim terselubung akan muncul setelah konspirasi berhasil melaksanakan programnya.
  24. Pemuda harus dikuasai dan menjadikan mereka sebagai budah-budahk konspirasi dengan jalan penyebarluasan kemunduran moral dan paham yang menyesatkan.
  25. Konspirasi akan menyalahgunakan Undang-undang yang ada pada suatu negara hingga negara tersebut hancur karenanya.

Terdapat pula versi lain dari Theodor Herzl (penulis dan wartawan kelahiran Budapest) yang disusun pada 1895 di Basel, Swiss dan terdiri atas 24 butir. Sebagian besar isinya sama dengan versi Rothschild. Penegasan Herzl ada pada protocol 5 dan 17 yakni, “Kita harus mencemarkan nama pendeta dan ulama.” Lalu, protokol ke 14 berbunyi, “Diupayakan di dunia hanya ada satu agama, yaitu agama Yahudi.”

 Theodor Herzl

Banyak teoritikus beranggapan, jika protokol sesat ini yang menjadi alasan Hitler membunuhi Yahudi maka dosa tersebut dapat ‘diampuni’. Sebab, Hitler berusaha untuk menghapus rencara konspirasi terbesar di muka bumi yang dapat membahayakan ras-ras yang ada, termasuk ras Arya, yang dipandang Hitler sebagai ras tertinggi di atas bumi. Tetapi tentu saja, tindakan Hitler tidak dapat dibenarkan sepenuhnya. Sebab, bagaimanapun juga pada dirinya telah ada ambisi untuk menaklukan dunia dan ia telah membuktikannya. Sebab, pada masa Nazi, ia berhasil menyatukan sebagian besar wilayah Eropa. Sesuatu yang belum pernah berhasil dicapai oleh diktator manapun sepanjang sejarah.

Adolf Hitler

Tidak semua orang menganggap protokol itu benar dan asli. Para pendukungnya meyakini bahwa teks protokol itu telah dimanipulasi dan merupakan jiplakan dari pamflet-pamflet satire (gaya bahasa yang dipakai dalam kesusastraan untuk menyatakan sindiran) abad ke-18. Pada 1921, majalah Times mempublikasikan tulisan-tulisan yang menuduh bahwa isi teks protokol itu dipalsukan. Mereka menyebutkan bahwa teks protokol itu merupakan jiplakan dari buku Maurice Joly, Dialog Aux Enfers Entre Montesquie et Manchiavel (Dialog di Neraka antara Montesquie dan Machiavelli) pada abad 19.

Maurice Joly

Dialog Aux Enfers Entre Montesquie et Manchiavel

Dinasti Bisnis ala Soeharto

A. Sang Koruptor

H.M. Soeharto – Mantan Presiden Indonesia

Sebagai sebuah negara bermartabat, Indonesia patut merasa malu dengan ‘prestasi’ mantan presidennya, H.M. Soeharto, yang oleh Star Initiative PBB ditempatkan sebagai penguasa paling korup sedunia pada 18 September 2007. Kemudian, menurut rilis PBB, kekayaan Soeharto dari hasil korupnya diduga bernilai hingga 35 miliar dollar.

B. Modus Dinasti Soeharto

Kekuatan politik dan bisnis dinasti Soeharto didukung oleh 3 pilar kekuatan. Pertama, istana yang terdiri atas keluarga besar presiden, meliputi anak, cucu, dan saudara, serta sahabat-sahabat terdekat. Kedua, militer dan polisi, dimana keduanya menjadi pendukung utama manuver politik dan bisnis Soeharto. Kekuatan bersenjata saat itu yang menjalin kerjasama dengan keberadaan bisnis dinasti. Pada masa Orde Baru, bisnis angkatan ini merupakan raksasa di bidang-bidang tertentu. Ketiga, partai. Mereka ditempatkan pada berbagai posisi strategis, dari menteri sampai setingkat gubernur, bupati, dan lurah. Tujuannya untuk menjamin keamanan bisnis dan memperlancar arus kas masuk ke pundi-pundi dinasti Soeharto yang berkedok yayasan-yayasan.

Aditjondro (Sosiolog dan mantan wartawan)

Menurut Aditjondro (seorang sosiolog dan mantan wartawan), beberapa cara yang digunakan Soeharto untuk mengumpulkan kekayaannya adalah:

  • Membuat yayasan-yayasan untuk menampung bantuan dari luar negeri maupun dalam negeri. Pengelolaan keuangan yayasan-yayasan itu diserahkan kepada istri, anak, cucu, kerabat, sahabat, dan mantan-mantan jenderal yang dijadikan boneka. Meskipun dana publik banyak terdapat di dalam yayasan, namun pertanggungjawaban keuangannya tidak transparan dan cenderung rekayasa.
  • Mendayagunakan aset-aset bekas era Soekarno yang tidak dilaporkan sebagai harta negara.
Ir. Soekarno dan H.M. Soeharto
  • Mengeluarkan berbagai Keppres (Keputusan Presiden) yang sengata ditujukan untuk membantu dan memperkaya pihak-pihak tertentu. Lalu, penyisihan keuntungan sebesar 2,5 persen masuk ke yayasan-yayasan Soeharto.
  • Mengeluarkan peraturan yang menyebabkan terjadinya monopoli komoditi yang menguntungkan lingkaran Cendana, misalnya monopoli cengkih dan tepung terigu.
  • Menggunakan fasilitas negara untuk memberikan kenyamanan kepada keluarga besar Soeharto. Konon, Pertamina merupakan salah satu ‘ATM’ bagi anak-anak Soeharto setiap kali akan melakukan perjalanan.
Pertamina, salah satu ‘ATM’ anak-anak Soeharto

Dana triliunan yang terkumpul dari yayasan-yayasan itu sebagian besar dipergunakan untuk menyuntikkan modal kerja kepada sejumlah perusahaan-perusahaan milik keluarga dan kerabat. Versi Kejaksaan Agung mengatakan bahwa dana yayasan milik Soeharto diperkirakan telah menebarkan paling sedikit hampir 2 triliun ke perusahaan-perusahaan sejawatnya. Tentu saja versi kejaksaan ini banyak diragukan orang karena jumlah itu dipercaya telah disulap sejadi-jadinya untuk menutupi angka yang sesungguhnya. Salah satu yang paling banyak menerima dana yayasan adalah PT Sempati Air milik putra kesayangannya, Tommy Soeharto dan suntikan modal untuk bank-bank yang dimiliki oleh Bambang Trihatmojo. Terbukti pada krisis 1998, sebagian besar perusahaan tersebut gulung tikar dan dibekukan. Sebab, dikelola secara sembarangan dengan hanya mengandalkan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).

PT Sempati Air milik Tommy Soeharto (putra kesayangan H.M. Soeharto)

Bambang Trihatmojo (putra kesayangan Tien Soeharto)

A. Revolusi Jasmine

Lebih dari dua juta orang turun ke jalan dan hampir tiga minggu terjadi kerusuhan dengan kerugian sekitar USD 1 miliar/hari. Setelah AS, sekutu paling dekatnya merasa ongkos mempertahankan kekaisaran Mubarak terlalu mahal, maka militer selama ini setia pun berbalik arah. Muhammad Hosni El Sayed Mubarak lengser oleh Jasmine Revolution pada 11 Februari 2011.

Muhammad Hosni El Sayed Mubarak – Mantan Presiden Mesir

B. Fakta Kebiadaban Mubarak

Muhammad Anwar El Sadat – pendahulu Mubarak

Mubarak naik takhta menggantikan Presiden Anwar Sadat yang ditembak oleh seorang perwira pada saat berlangsungnya parade militer. Seperti kutukan, sejarah suksesi Mesir memang terkesan ‘berdarah-darah’ sejak masa Fir’aun hingga masa modern seperti sekarang. Lalu, sebagai pusat pengajaran Islam termasyhur dengan Al-Azhar di Kairo, Mesir justru menunjukkan bahwa negara itu bukan sebagai pembela umat muslim yang tertindas oleh kekejaman Yahudi. Mesir justru menjadi pemasok gas terpenting bagi industri Israel, dimana sebagiannya merupakan industri persenjataan yang dipergunakan untuk menjajah wilayah di Palestina. Anehnya, Mesir seolah-olah melupakan bahwa tanahnya, yaitu sebagian wilayah Gurun Sinai, justru telah dirampas oleh tentara Israel pada 1967.

Wilayah Palestina menyusut sejak periode 1946-2000 dikarenakan kekejaman Zionis Israel

Berikut ini fakta-fakta kebiadaban Mubarak yang paling rahasia:

  • Ketika sebagian besar rakyat Mesir hidup dalam kemiskinan, Mubarak justru memiliki kekayaan setara dengan Rp. 270 triliun yang tersebar di berbagai negara. Kekayaan diduga kuat merupakan perampokan uang negara dan ‘uang lelah’ yang diterimanya dari sekutu Israel dan AS (untuk perannya menjadikan Mesir sebagai sekutu kuat di kawasan Afrika). Ketika Mubarak lengser, pemerintah Swiss langsung membekukan aset-aset Mubarak yang disimpan di negara itu.
Aset kekayaan Mubarak di bekukan pemerintah Swiss
  • Selama pemerintahannya, Mubarak telah menutup jalur Rafah yang merupakan penghubung penting wilayah Palestina ke dunia luar (sejak Gaza ditutup oleh Israel). Penutupan Rafah ini dipandang sebagai keberpihakan Mesir terhadap penjajahan Yahudi di Palestina. Lebih dari satu juta warga Palestina terisolasi akibat penutupan ini yang menyebabkan mereka kekurangan bahan makanan dan obat-obatan.
Gerbang Rafah yang di tutup
  • Mubarak menjadikan Mesir sebagai sekutu kuat Israel di Timur Tengah untuk mencegah kekuatan Islam berkembang di wilayah tersebut.
Mesir adalah sekutu kuat Israel di Timur Tengah
  • Selama pemerintahannya, Mesir tenggelam dalam angka kemiskinan 40 persen dari 80 juta rakyatnya. Rakyat sulit mendapatkan pekerjaan sehingga angka pengangguran mencapai 50 persen dan merupakan tertinggi di dunia. Bidang bisnis pun di dominasi oleh jaringan koneksi Mubarak.
  • Infrastruktur Mesir sangat memprihatinkan. Angkutan publik mencerminkan kemiskinan negara pusat budaya didunia.
  • Organisasi HAM Mesir merilis bahwa selama pemerintahan Mubarak, ia telah melakukan penahanan tanpa proses pengadilan terhadap 4000 orang penantangnya.

C. Menganggap Diri Simbol Keamanan Negara

Hingga detik-detik terakhir, Mubarak mengatakan bahwa dirinya masih merupakan simbol keamanan negara. Jika ia lengser, situasi Mesir akan terjun ke dalam kekacauan. Karenanya, secara rahasia ia mengirimkan pasukan keamanan dan polisi yang menyamar untuk menjadi demonstran tandingan pendukung Mubarak. Demonstrasi yang semula damai akhirnya rusuh dan menewaskan lebih dari 300 orang. Berbagai tawaran reformasi dari Mubarak tidak menyurutkan langkah rakyat yang tidak ingin sehari pun lagi berada pada rezim otoriter sekutu Yahudi. Setelah para sekutunya berbalik arah meminta Mubarak turun, tak ada lagi yang bisa dilakukannya selain melepaskan takhtanya.

Demonstrasi Mesir

 A. Tukang Sayur Perkasa

Jika di Indonesia, para tukang sayur harus pontang-panting melakukan demonstrasi demi menolak penggusuran pasar tradisional, maka seorang tukang sayur di Tunisia justru menunjukkan keperkasaan yang melebihi sebuah kekuatan kudeta militer. Bagaimana tidak, ia berhasil ‘menggulingkan’ takhta kediktatoran Presiden Zine El Abidine Ben Ali setelah 23 tahun memimpin.

Muhammad Bouazizi

Tukang sayur itu bernama Muhammad Bouazizi, seorang lelaki muda berusia 26 tahun yang memberontak terhadap penyitaan dagangannya oleh polisi Tunisia. Dengan kondisi mikro Tunisia yang sangat kesulitan bahan pangan dan minimnya lowongan kerja, Bouazizi harus menghidupi ibu dan adiknya dengan segala keterbatasannya. Saat satu-satunya mata pencahariannya direnggut paksa oleh tangan-tangan penguasa tanpa diberikan jalan keluar lain baginya untuk bertahan hidup, maka solusi membakar diri hingga tewas dianggap sebagai ‘sentilan’ keras kepada pemerintah yang korup. Tiga minggu setelah kejadian itu, Tunisia pun diguncang gemuruh oleh teriakan rakyatnya. Ben Ali melarikan diri ke luar negeri.

B. Sepak Terjang Ben Ali

 Zine El Abidine Ben Ali – Presiden Tunisia

Jika saja dalam dua dekade lebih kepemimpinannya, Ali mampu mengangkat kesejahteraan rakyat, mungkin rakyat tidak akan mempersoalkan hal itu. Nyatanya, Ali hanya melakukan kegiatan untuk memperkaya diri dan kelompoknya dengan gerakan-gerakan rahasia yang brutal untuk mempertahankan kekuasaan, antara lain:

  • Untuk meredam lawan politiknya, Ben Ali melakukan strategi pelarangan sepihak terhadap partai politik dan golongan Islam yang menjadi oposisi. Ia memenjarakan lawan-lawan politiknya dengan mengacuhkan hak-hak politik dan hukum yang dimiliki. Alasannya, dapat membahayakan keselamatan negara.
  • Dalam menyikapi gelombang demonstrasi rakyat, Ali memerintahkan pasukan keamanan melakukan penangkapan, pemukulan, dan penembakan secara brutal sehingga menewaskan lebih kurang 147 orang.
  • Menempatkan para pendukung setianya di dalam tubuh militer dan kepolisian negara untuk memberikan jaminan kelanggengan kekuasaan.
Demonstrasi Tunisia
  • Bersama keluarganya, ia menggelembungkan pundi-pundi kekayaan dengan memanfaatkan kekuasaan dan fasilitas negara melalui jaringan bisnis di bidang perhotelan, farmasi, koran dan bank. Diduga kuat bahwa selama berkuasa, Ben Ali telah mencuri uang negara sebesar US$ 5 miliar (menurut versi Majalah Forbes yang dikutip oleh anggota senior Partai An Nahda, Seyyed Ferjani).
Seyyed Ferjani – Anggota Partai An Nahda
  • Para oposisi yakin bahwa kerusuhan dan penjarahan selama demonstrasi, dilakukan oleh pasukan Ben Ali yang menyamar. Tujuannya untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa tanpa kekuatan Ben Ali, situasi Tunisia akan kacau.
  • Selama kepemimpinan Ben Ali, agen rahasia Israel, Mossad bekerjasama erat dengan intelijen Tunisia untuk mencegah negara bekas jajahan Perancis itu menjadi negara Islam. Sebab, dapat membahayakan posisi Yahudi di kawasan Afrika. Israel dan Perancis mendukung kebijakan-kebijakan yang dilakukan Ben Ali. Dalam sebuah sesi wawancara, mantan Presiden Perancis, Jacque Chirac pernah mengatakan kepada rakyat Tunisia, “Apa yang anda inginkan? Anda punya makanan? Anda baik-baik secara sosial? Jadi, mungkin demonstrasi tidak ditakdirkan untuk anda.” Padahal faktanya, lebih dari separuh rakyat Tunisia berada pada tingkat hidup sangat miskin.
Agen rahasia Israel – Mossad

Jacque Chirac – Presiden Perancis

Tahun 2003 menjadi tahun paling kelam bagi rakyat Irak karena harus berkali-kali mengalami perang berkepanjangan. Rakyat harus merasakan kerasnya dentuman bom yang dijatuhkan tentara Amerika Serikat (AS) ke rumah-rumah mereka. Merelakan anak-anak dan bayi mereka meregang nyawa oleh peluru dan pecahan granat. Bahkan sampai kini, rakyat Irak masih harus tertatih memungut serpihan-serpihan harapan yang terserak di kota-kota mati.

Rakyat Irak korban tentara AS

A. Fakta yang disembunyikan CIA

Logo Central Intelligence Agency (CIA)

Amerika butuh alasan kuat untuk menyerbu. Seperti biasa, tangan Amerika yang bertugas melakukan propaganda di negara lain adalah CIA (agen militer rahasia). Isunya, ada senjata pemusnah massal di Irak (nuklir). Secara rahasia, gerakan pun dimulai. Uniknya, menjelang serbuan Amerika pada 2003, mereka hanya memiliki satu orang mata-mata yang menyamar sebagai diplomat di sebuah kedutaan besar lain. Hanya satu sumber informasi yang diandalkan sebagai pendukung adalah hubungan mereka dengan Irak National Accord (INA), kelompok oposisi Saddam Hussein yang justru sedang berada di pengasingan.

Logo Irak National Accord (INA) dan Iyad Allawi (Pimpinannya)

Alhasil, bocoran informasi yang mereka berikan telah kadaluwarsa selama 4 tahun. Belum lagi sikap pimpinan INA yang memang ‘mencari muka’ kepada AS agar dapat berkuasa di Irak dengan cara menjatuhkan Saddam (terbukti ia menjadi Perdana Menteri Irak pada masa transisi pasca kejatuhan Saddam Hussein).

Saddam Hussein – pendahulu Iyad Allawi

CIA mulai kehabisan cara untuk mengumpulkan informasi yang bisa menguatkan dugaan bahwa Saddam sedang merancang program senjata pemusnah massal. Pengakuan ini perlu bagi AS untuk lebih meyakinkan sekutunya. Cara lain pun ditempuh, yakni CIA memanfaatkan para keluarga ilmuwan Irak untuk mengorek informasi dari ilmuwan-ilmuwan genius Irak yang diduga terlibat dalam proyek berbahaya Saddam. Hal ini dilakukan karena para ilmuwan Irak yang pernah diwawancarai secara ketat oleh komisi pengawas persenjataan dari PBB mengatakan bahwa kecurigaan AS tak berdasar. Sebab, Irak telah lama menghentikan program nuklir (sejak gencatan senjata dengan Iran). Hal ini pun diakui pula oleh tiga puluh orang keluarga ilmuwan Irak yang menjadi mata-mata. Mereka melaporkan kepada CIA bahwa program pengembangan senjata biologi, kimia, dan nuklir Irak telah lama dihentikan. Gilanya, dengan alasan yang tidak jelas, CIA memilih tidak meneruskan laporan dari mata-mata itu ke Presiden. Akibatnya, Presiden Bush dan jajarannya di Gedung Putih tidak mendapatkan laporan akurat tentang kondisi sebenarnya.

George W. Bush – Presiden Amerika Serikat saat itu

B. Pengakuan yang terlambat

David Kay – Mantan Kepala CIA

David Kay, Kepala CIA yang bertugas memburu senjata pemusnah massal Irak menyatakan keluar dari CIA pada 2004. Secara terbuka ia mengakui bahwa sama sekali tidak ada senjata pemusnah massal di Irak. Kemudian, pada 2005, bos besar CIA pun mengakui bahwa mereka telah membuat kesalahan yang menjadi ‘pukulan telak’ bagi AS. Tapi, apa daya? Ratusan nyawa telah menguap bersama asap mesiu dan mesin-mesin perang. Ratusan perempuan telah menjadi janda karena para lelaki mereka telah direnggut paksa dari rumah mereka yang bersahaja. Ribuan anak telah menjadi yatim piatu. Tidak hanya rakyat Irak, tapi ribuan pasukan AS dan sekutu mati bertempur untuk alasan yang salah.

George Tenet – Bos Besar CIA

Korban serangan tentara AS